SIAPAKAH ORANG YANG PALING KAYA DAN PALING BAHAGIA ?
Ada sebuah wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang sangat agung, yaitu sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا
فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ
لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa
yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan
memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia
seisinya.” (HR. Tirmidzi;
dinilai hasan oleh Al-Albani)
Dalam kalimat :
من أصبح منكم
Ini adalah isyarat bahwa seseorang mukmin tidak boleh di dalam dirinya ada kegelisahan dan sikap pesimis. Dia harus memiliki sikap optimis, dan dia senantiasa berbaik sangka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam hadits Qudsi,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku
sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku”
(Muttafaqun ‘alaih).
Kemudian kata :
آمِنًا
Dengan
perasaan aman...
Ini adalah nikmat yang sangat agung setelah nikmat iman dan islam.
Barang siapa yang ingin merasakan nikmatnya keamanan, maka hendaknya dia melihat negara-negara yang di dalamnya banyak peperangan.
Dan rasa
aman tidaklah dia dapatkan kecuali dengan menerapkan ayat di bawah ini,
Allah
berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ
ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْأَرْضِ
كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ
الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِى
لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْئًا وَمَنْ
كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَأُولٰئِكَ هُمُ الْفٰسِقُونَ
"Allah
telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang
mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan
Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan
menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku
dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS.
An-Nur : 55)
Berarti
syarat keamanan adalah Tauhid
Kemudian
Allah Subhanahu Wa Ta'ala melanjutkan,
وَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتُوا
الزَّكٰوةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat." (QS. An-Nur : 56)
Ayat ini
juga mengisyaratkan bahwa siapa yang ingin mendapatkan keamanan maka hendaknya
dia menegakkan shalat, menunaikan zakat kepada faqir miskin, menjauh perbuatan
bid'ah dan maksiat..
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرٰى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Dan
sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan." (QS. Al-A'raf :
96)
Ketika
penduduk negeri tidak mau beriman kepada Allah, bermaksiat kepada Allah, maka
Allah akan timpakan adzab,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرٰى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيٰتًا وَهُمْ نَائِمُونَ
"Maka,
apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari
ketika mereka sedang tidur?"
(QS. Al-A'raf : 97)
أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرٰى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
"Atau
apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi
hari ketika mereka sedang bermain?"
(QS. Al-A'raf : 98)
Lihatlah
bagaimana keadaan negeri yang awalnya Makmur (negeri saba'), Allah katakan dalam Al-Qur'an,
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِى
مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ جَنَّتَانِ
عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا
مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُۥ بَلْدَةٌ
طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ
"Sungguh,
bagi kaum Saba' ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua
buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan),
Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah
Tuhan Yang Maha Pengampun." (QS.
Saba' : 15)
karena
mereka bermaksiat kepada Allah, berpaling dari perintah Allah, maka Allah
musnahkan mereka tersebut, Allah ambil nikmat-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنٰهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَىْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَىْءٍ مِّنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ
"Tetapi
mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan Kami
ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang
berbuah pahit, pohon Asl dan sedikit pohon Sidr." (QS. Saba' : 16)
ذٰلِكَ جَزَيْنٰهُمْ بِمَا
كَفَرُوا وَهَلْ
نُجٰزِى إِلَّا الْكَفُورَ
"Demikianlah
Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak
menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang
sangat kafir." (QS. Saba' : 17)
Perhatikan
juga firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala ,
وَضَرَبَ اللهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللهِ فَأَذٰقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
"Dan
Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya
aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat,
tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah
menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang
mereka perbuat."(QS. An-Nahl :
112)
Oleh karena
itu, mereka yang bertauhid kepada Allah, merekalah yang mendapatkan rasa aman. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ
يَلْبِسُوا إِيمٰنَهُمْ بِظُلْمٍ أُولٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُونَ
"Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka
itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk."
(QS.
Al-An'am : 82)
Mereka Beriman
kepada Allah, kepada Malaikat, kepada kitab-kitabrd, kepada para rasul, kepada
hari akhir, dan beriman kepada Qadha dan Qadar. Sert tidak mencampur adukkan keimanan mereka
tersebut dengan kesyirikan, maka Allah akan berikan 2 kenikmatan, yaitu
nikmat aman dan nikmati
hidayah
Kemudian
kalimat :
مُعَافًى فِي جَسَدِهِ
Di
berikan kesehatan tubuhnya..
Ini adalah nikmat, karena ada dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai dan tertipu, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang (kesempatan), sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا
كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada
dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu
luang”. (HR. Bukhari)
Nikmat ini
harus kita manfaatkan dengan Sebaik-baiknya.
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ
: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ
فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah
lima perkara sebelum lima perkara : (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu
tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum
datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5)
Hidupmu sebelum datang matimu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya).
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda
kepada Ibnu Umar,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ
غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ (وَعُدَّ نَفْسَكَ مِنْ أَهْلِ الْقُبُوْرِ) وَكَانَ
ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا
أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ
حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jadilah
engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir’ [dan
persiapkan dirimu termasuk orang yang akan menjadi penghuni kubur (pasti akan
mati).”
Dan Ibnu
Umar Radhiyallahu anhuma pernah mengatakan, “Jika engkau berada di sore
hari, janganlah menunggu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari,
janganlah menunggu sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu dan
hidupmu sebelum matimu.”(HR. Al-Bukhâri)
Kemudian kalimat :
قُوْتُ يَوْمِهِ
Memiliki
makanan untuk hari itu..
Di sini di
katakan, memiliki makanan untuk hari itu, berarti makanan untuk satu hari,
bukan dua hari, atau beberapa hari.
Kalau kita
barangkali memiliki makanan pokok dengan stok untuk satu bulan atau lebih dari
itu..
Ini
menunjukkan bahwa : dalam perkara dunia hendaknya kita melihat ke bawah.
Ada orang
yang memiliki mobil mewah, maka janganlah kita melihat ke arahnya, kita
lihatlah ke bawah. Masih banyak orang yang tidak memiliki kendaraan, bahkan ada
orang yang tidak bisa berjalan, krn tidak memiliki kaki.
Adapun dalam
perkara akhirat, hendaknya kita melihat ke atas. Lihatlah orang-orang yang lebih shaleh
darimu, mereka hafal Al-Qur'an, Qiyamul lail, puasa sunnah, dan seterusnya..
Inilah yang
di isyaratkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sabdanya,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ
أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ
أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ ». قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ «
عَلَيْكُمْ »
”Lihatlah
pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang
berada di atas kalian. Lebih pantas
engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah
Allah anugerahkan -kata Abu Mu’awiyah- padamu.” (HR. Ibnu Majah no. 4138,
shahih kata Syaikh Al Albani)
Semoga Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menanugerahkan kepada kita kekayaan dan kebahagiaan yang
haqiqi. Aamii..
@ Abu Musyaffa' Hardadi
Tulisan tersebut adalah Ringkasan Kajian Ilmiyah yang di sampaikan oleh Syaikh Jihad Muhammad Ahmad Al-Yamani Hafizhahullahu Ta’ala
Di Ma'had Ihya' As-Sunnah (Bin baz 8) Singkut
- Sarolangun - Jambi
Hari Sabtu (ba’da maghrib), 27 Rabi'ul Awwal 1441 H / 23
November 2019 M
Posting Komentar untuk "SIAPAKAH ORANG YANG PALING KAYA DAN PALING BAHAGIA ?"