CIRI HIDUP BAHAGIA
Saudaraku.. Pernahkah anda merasakan kebahagiaan.?, maka jawabannya pernah..
Pernahkah anda ketika mendapat anugerah nikmat, anda bersyukur kepada Allah.?
Pernahkah anda ketika mendapat musibah atau ujian dari Allah, anda bersabar.?
Pernahkah anda ketika berbuat dosa, anda bersegera istighfar dan bertaubat kepada Allah.?
Jika anda pernah melakukan 3 hal tersebut, maka ketahuilah bahwa Itu merupakan ciri dari kebahagiaan seorang hamba.
1. Bersyukur
ketika mendapat nikmat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala ,
2. Bersabar
ketika mendapat musibah/ujian, dan
3. Bertaubat ketika melakukan perbuatan dosa
Syaikh Muhammad At-Tamimi Rahimahullahu Ta’ala berkata dalam muqaddimah kitab Al-Qawaaidul Arba’,
أَسْأَلُ اللهَ الْكَرِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَتَوَلَّاكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَأَنْ يَجْعَلَكَ مُبَارَكًا أَيْنَمَا كُنْتَ، وَأَنْ يَجْعَلَكَ مِمَّنْ إِذَا أُعْطِيَ شَكَرَ، وَإِذَا ابْتُلِيَ صَبَرَ، وَإِذَا أذَنبَ اسْتَغْفَرَ. فَإِنَّ هَؤُلاءِ الثَّلاثَ عُنْوَانُ السَّعَادَةِ
Aku memohon kepada Allah Yang Maha Mulia Rabb pemilik Arsy yang
Agung, semoga Allah menjadi penolongmu di dunia dan di akhirat, dan semoga
Allah menjadikanmu diberkahi dimana pun kamu berada.
Dan semoga Allah menjadikanmu termasuk orang yang jika diberi
nikmat bersyukur, apabila diberi cobaan/musibah bersabar, dan apabila berbuat
dosa beristighfar. Sesungguhnya ketiga hal ini adalah tanda-tanda kebahagiaan.
Saudaraku.. Dalam kehidupan manusia, maka kita tidak akan lepas dari tiga keadaan tersebut, kadangkala kita mendapatkan kenikmatan, kadangkala mendapat musibah/ujian, kadangkala juga kita terjerumus dalam kesalahan atau dosa. Jika kita mensikapinya dengan rasa syukur kepada Allah jika mendapat nikmat, bersabar jika mendapat ujian atau musibah, dan bersegera istighfar dan taubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala jika terjerumus dalam dosa dan kesalahan. Maka hidup kita akan menjadi bahagia.
Demikian sikap orang mukmin yang menakjubkan sebagaimana yang di sabdakan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Betapa indah bimbingan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada ummatnya, disaat mendapatkan sesuatu yang menyenangkan maka mengucapkan,
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
“Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya yang baik-baik menjadi sempurna.”
Dan apabila mendaptkan sesuatu yang tidak menyenangkan maka mengucapkan:
اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
“Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan.” (HR. Ibnus Sunni dalam Amalul Yaumi Wal Lailah, Hakim, dan ia menshahihkannya, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jaami’ 4/201)
Jika orang-orang yang apabila melakukan perbuatan dosa, kemudian dia segera beristighfar dan bertaubat kepada Allah, maka mereka itu termasuk dari sifat orang-orang yang bartaqwa, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
وَسَارِعُوْا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ
رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْض اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْن الَّذِيْنَ
يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ
وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْن وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui" (QS. Ali 'Imran : 133-135).
Namun sebaliknya, jika ada orang yang ketika mendapat nikmat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dia tidak mau bersyukur, jika mendapat musibah dan ujian, dia tidak mau bersabar, dan jika berbuat dosa dia tidak mau bertaubat, maka orang tersebut tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan, yang ada hanyalah keluh kesah dan kesengsaraan. Na'udzubillah..
Semoga Allah
Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kita rasa
bahagia dalam hati kita. Aamiin..
@ Abu
Musyaffa' Hardadi
Posting Komentar untuk "CIRI HIDUP BAHAGIA"